LOCUSONLINE, GARUT – Pemkab Fokus pada Recovery Bencana Hidrometeorologi: Bencana hidrometeorologi yang melanda Kabupaten Garut, berupa tingginya intensitas curah hujan yang menyebabkan banjir, longsor, dan pergerakan tanah, telah merusak sedikitnya 921 rumah yang tersebar di beberapa kecamatan. Kerusakan tersebut tercatat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut. Rabu, 5 Februari 2025
Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, mengatakan bahwa kerusakan rumah tersebut tidak hanya disebabkan oleh bencana, tetapi juga karena kondisi bangunan yang sudah tidak layak huni dan banyaknya rumah yang berada di daerah rawan bencana.
“Ketika intensitas curah hujan tinggi, maka rumah-rumah yang tidak layak tersebut cepat rusak dan terdampak,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana di Garut, Selasa (4/2/2025).
Baca Juga : Hujan Deras Rusak Satu Unit Rumah Semi Permanen di Sidomulyo-Lampung Selatan
Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan penanganan dengan konsep sporadis, di mana pihaknya berkonsentrasi melakukan mitigasi yang difokuskan pada recovery.
“Melalui program rumah tidak layak huni (rutilahu) kami mencoba menerapkan program tersebut terhadap rumah-rumah yang terdampak bencana,” tutur Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana.
Ia mengatakan bahwa untuk saat ini pemerintah baru bisa menangani sekitar 200 rumah dari 900-an rumah warga yang rusak akibat terdampak bencana metrologi tersebut.
“Nantinya, untuk perbaikan rumah warga yang rusak melalui program rutilahu tersebut akan menjadi tanggung jawab masing-masing dinas atau SKPD,” tutu Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana.
Editor: Bhegin