Salah satu akun yang konsen mengulas kasus yang mengaitkan Menteri BUMN (Badan Usaha Minik Negara) Erik Thohir dan keluarganya tersebut adalah akun NCW (Nasional Corruption Watch). Akun ini mengulas keterlibatan Erik Thohir dan Presedir Adaro Boy Thohir.
Bahkan, NCW menarasikan bahwa di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) bahwa sembilan tersangka mengaku mendapat arahan dan jaminan keamanan dari Presdir Adaro Boy Thohir dengan bantuan Menteri BUMN Erik Thohir.
Tangkapan layar akun instagram @nasionalcorruptionwatch yang mengulas tentang sejumlah oknum pejabat yang diduga berada pada lingkaran dugaan korupsi dan oplos BBM. (FT: asep ahmad)
Menurut akun NCW pengakuan tersangka didukung hasil penggeledahan rumah Riza Chalid, ayah dari Muhammad Kerri Andrianto Riza. Penyidik Kejagung berhasil mengumpulkan bukti termasuk catatan keuangan dan dokumen yang menyatakan keterlibatan Boy Thohir dan tokoh lainnya.
Akun NCW ini juga menarasikan pengoplosan BBM Pertamina Patra Niaga. Erik Thohir yang berperan sebagai penjamin kemanan Pertaminan Patra Niaga dengan mengikutkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto yang pernah menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Republik Indonesia.
Dalam akun yang sama menyebutkan, Erik Thohir juga mengajak Riza Chalid dan Boy Thohir dalam mengelola operasional oplos BBM melalui Kerry, anak dari Riza Chalid. Bukan hanya itu saja, NCW juga menyebut sejumlah nama seperti Stafsus Erik Thohir, Arya Sinulaga hingga Fahd A Rafiq.
NCW menyebut, Erik Thohir mendapat uang koordinasi Rp50 Miliar per orang, Irjen Karyoto mendapat bantuan operasional Rp 25 Miliar.
