LOCUSONLINE, GARUT – Bupati Garut, H. Abdusy Syakur Amin, secara resmi membuka Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Garut Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung Pendopo Garut, Rabu (7/5/2025). Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya peran strategis profesi bidan dalam menekan angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB) di wilayahnya.
Syakur mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya AKI dan AKB di Kabupaten Garut. Berdasarkan data tahun 2024, tercatat sebanyak 50 kasus kematian ibu dan 332 kematian bayi. Ia menyebut Garut berada di peringkat kedua tertinggi untuk AKI dan ketiga untuk AKB di Jawa Barat.
“Ini menjadi perhatian serius. Data terakhir per akhir Maret saja sudah ada 11 ibu dan 88 bayi yang meninggal. Bahkan informasi terbaru menyebutkan angka itu sudah meningkat. Ini sinyal kuat bahwa kita harus lebih fokus, dan bidan punya posisi sangat penting dalam penanganan ini,” ujar Syakur.
Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Garut siap mendukung penuh kebutuhan IBI dalam menjalankan tugas kemanusiaannya, termasuk pelatihan dan peningkatan kapasitas melalui Dinas Kesehatan. Sinergi lintas sektor, lanjutnya, mutlak diperlukan agar upaya menekan AKI dan AKB bisa lebih optimal.
Bupati juga mengidentifikasi sejumlah penyebab utama kematian ibu dan bayi, seperti gangguan pernapasan, bayi lahir prematur, berat badan rendah, infeksi, serta komplikasi non-obstetrik seperti hipertensi pada ibu hamil.
Ketua IBI Kabupaten Garut, Enok Kurniatina, dalam laporannya menyampaikan bahwa IBI telah aktif meningkatkan kompetensi anggotanya melalui berbagai pelatihan serta kemitraan dengan sektor swasta (CSR). Fokus IBI mencakup penanganan kasus kematian ibu dan bayi, stunting, serta kondisi kegawatdaruratan.
