Kinerja tim ITB kian mencolok di babak final saat uji kuat tekan beton. El Hormigon menjadi satu-satunya tim yang berhasil mencapai target kekuatan desain beton. Kesuksesan ini didukung persiapan matang, termasuk perencanaan logistik pengiriman beton dari Bandung ke Bali, latihan pengujian capping, serta strategi untuk mengurangi galat saat uji tekan.
“Kami benar-benar perhatikan setiap detail. Beton kami bahkan pecahannya mental ke segala arah saat diuji tekan—itu menunjukkan kuat tekan tinggi,” ungkap Barra.
Meski akhirnya keluar sebagai juara, perjalanan mereka tidak selalu mulus. Pada tahap penyisihan, tim sempat mengalami kesalahan dalam membaca nilai absorpsi yang menyebabkan campuran beton terlalu encer. Pengalaman tersebut menjadi pelajaran penting tentang pentingnya akurasi data dan kesiapan menghadapi kondisi lapangan yang tak selalu ideal seperti simulasi di kelas.
“Lomba ini banyak banget ngajarin kami. Harapannya, teman-teman lain jangan takut ikut lomba. Kalau dijalani sepenuh hati, hasilnya bisa luar biasa,” ujar Sandra, yang juga berharap capaian ini bisa menginspirasi mahasiswa Teknik Sipil lainnya.
Keberhasilan tim El Hormigon juga tidak lepas dari bimbingan Patria Kusumaningrum, S.T., Ph.D., dosen pembimbing yang mendampingi mereka sejak awal persiapan. Raihan ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa ITB untuk terus mengembangkan inovasi material konstruksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. (BAAS)
