Alih-alih membangun kepercayaan publik lewat transparansi dan prioritas yang menyentuh kebutuhan rakyat, proyek ini justru menggambarkan simbolisme kekuasaan yang steril dan terisolasi dari kenyataan sosial di sekitarnya. Di tengah berbagai tantangan ekonomi dan pembangunan yang timpang, pertanyaan mendasar pun mencuat: untuk siapa sebenarnya IKN dibangun?

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”