Dalam pertemuannya dengan anggota Komisi III DPR, Habiburokhman, keluarga diminta bersabar karena DPR sedang “fokus” membahas KUHAP. Tampaknya, nyawa seorang guru belum cukup mendesak dibandingkan pasal-pasal rancangan yang lebih tebal daripada kepedulian aparat.
Namun Asep menegaskan, jika hasil eksumasi membuktikan Dindin memang bunuh diri, keluarga akan menerima kenyataan dengan lapang dada. Tapi bukan asumsi yang dijadikan dasar, melainkan bukti forensik—yang sayangnya, hingga kini, masih belum dianggap perlu.
Satu hal yang pasti: di negeri ini, mencari keadilan bisa lebih berat daripada mengangkat koper berisi jenazah. (Asep Ahmad)
