Jika koperasi hanya berdiri demi menjemput mitra atau proyek, maka rakyat akan kembali menjadi penonton di panggung ekonomi yang dimainkan elit desa dan dinas.
KDMP bisa jadi harapan, jika diikuti dengan transparansi, akuntabilitas, dan pendampingan jangka panjang. Jika tidak, maka akta-akta yang dibagikan itu tak lebih dari tiket masuk ke museum kegagalan koperasi desa di masa depan.
Dan masyarakat, seperti biasa, hanya akan diberi dua pilihan: percaya lagi atau kecewa lagi.(Kamil)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”














