ArtikelDaerahJawa BaratLifestyleNewsPeristiwaSorot

Rumah Runtuh, Bantuan Sebatas Formalitas: Ketika Negara Datang Setelah Tembok Roboh

bhegins
×

Rumah Runtuh, Bantuan Sebatas Formalitas: Ketika Negara Datang Setelah Tembok Roboh

Sebarkan artikel ini
Rumah ambruk
Rumah milik Ibu Nani, warga Desa Cigayam, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, ambruk sebagian akibat kondisi bangunan yang sudah lapuk termakan usia. (Foto Istimewa)
tempat.co

“Di negeri yang penuh peringatan dan minim pencegahan, rumah rakyat kecil akan terus berguguran satu demi satu. Negara baru akan datang setelah genteng terakhir jatuh, dengan kamera dan bantuan sembako. Sementara itu, hujan terus turun… dan rakyat terus menambal atap pakai doa dan plastik bekas kampanye”

LOCUSONLINE, CIAMIS — Musim hujan belum juga usai, tapi musim runtuh rumah warga terus berjalan. Kali ini, giliran rumah Ibu Nani di Desa Cigayam, Banjaranyar, Kabupaten Ciamis yang ambruk sebagian. Bukan karena gempa, bukan karena longsor, tapi karena usia bangunan yang lebih renta dari sistem tanggap darurat itu sendiri. Jumat, 25 Juli 2025

Tak ada korban jiwa, katanya. Hanya rumah yang menyerah pada realitas hidup sebagai bagian dari rakyat kecil: dilupakan saat berdiri, diperhatikan ketika rubuh.

Menurut BPBD, kejadian ini telah “ditangani” bentuk kata kerja pasif yang menggambarkan kecepatan gerak birokrasi kita. Setelah laporan masuk, barulah tim turun, melakukan asesmen, mencatat kerusakan, dan seperti biasa: memberi bantuan ala kadarnya. Potret kepedulian negara yang selalu datang dengan satu kalimat sakti, “Semoga meringankan beban.”

Baca Juga : Statistik Turun, Rakyat Bingung: Ketika Kemiskinan Disulap Jadi Optimisme

100 Prajurit Lawan Gulma: Ketika Eceng Gondok Jadi Musuh Negara

Namun beban sesungguhnya justru makin berat: rumah sudah tak layak huni, masa depan bergantung pada plastik terpal dan doa pengganti atap.

“Bantuan ini wujud kehadiran pemerintah,” ujar Kalakhar BPBD, Ani Supiani. Sebuah pernyataan standar, terdengar manis namun menggantung, sebab tidak dijelaskan apakah kehadiran itu sekadar meninjau reruntuhan, atau benar-benar membangun kembali harapan.

Tak lupa, BPBD mengimbau warga waspada sebuah kalimat rutin yang selalu diucapkan tanpa perubahan struktur kalimat sejak puluhan dekade lalu. Warga disarankan hati-hati jika tinggal di rumah tua, tanpa disertai solusi konkrit apa yang harus dilakukan selain menunggu ambruk seperti rumah Ibu Nani.(Bhegin)

zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8004
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8005
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8002
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8003
previous arrow
next arrow

Bergabunglah dengan Tim Jurnalis Kami!

Apakah kamu memiliki passion dalam menulis dan melaporkan berita? Inilah kesempatan emas untuk bergabung dengan situs berita terkemuka kami! Locusonline mencari wartawan berbakat yang siap untuk mengeksplorasi, melaporkan, dan menyampaikan berita terkini dengan akurat dan menarik.

Daftar

🔗 Tunggu apa lagi!

Daftar sekarang dan jadilah bagian dari tim kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner-amdk-tirta-intan_3_2
banner-amdk-tirta-intan_3_3
banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow