“Generasi masa depan kita kini bertarung bukan hanya di ruang kelas, tapi juga di depan etalase jajanan sekolah. Selamat datang di era baru: revolusi camilan”
LOCUSONLINE, GARUT – Di tengah hiruk-pikuk masalah klasik seperti jalan rusak dan kemiskinan struktural, Pemerintah Kabupaten Garut tampaknya menemukan oase baru: menggelar operasi besar-besaran terhadap jajanan anak sekolah. Ya, rupanya musuh utama generasi muda bukan lagi narkoba atau kekerasan, tapi sepotong cilok misterius dan minuman warna-warni yang mencurigakan.
Hal itu ditegaskan langsung oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, kala menerima Kepala BBPOM Bandung, I Made Bagus Gerametta, di Pendopo Pamengkang, Selasa (29/7/2025). Dalam kunjungan kerja yang terdengar seperti misi penyelamatan negara, keduanya membahas strategi menaklukkan medan tempur kantin sekolah demi meraih gelar prestisius: Kabupaten/Kota Aman Pangan.
Melalui Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2017 yang mungkin baru dibaca kembali menjelang 2025 ini Garut bertekad mengalahkan dua kabupaten pesaing di Jawa Barat dan mencetak sejarah sebagai benteng terakhir melawan zat aditif dan pewarna sintetis.
“Generasi kita harus tumbuh sehat. Dan itu dimulai dari gorengan yang tidak mengandung formalin,” ujar Bupati Syakur, yang tampaknya sudah muak melihat anak-anak mengunyah makanan dari plastik tak bertuan.
Langkah-langkah konkret pun segera disiapkan. Sejumlah dinas akan digiring ke medan tempur: Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, hingga Dinas Ketahanan Pangan. Target utama: kantin sekolah dan pedagang kaki lima berseragam celana pendek dan senyum manis.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”