“Dengan enteng, Bupati Garut, Syakur seakan menyalin file PR Pemkab Garut lalu mengunggahnya ke flashdisk STIKes. “Kami butuh STIKes untuk bersama kami membangun Garut,”
LOCUSONLINE, GARUT – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, kembali menyodorkan daftar PR daerah dalam acara yang seharusnya penuh suka cita: pelantikan Ketua STIKes Karsa Husada Garut periode 2025–2029. Alih-alih sekadar mengucapkan selamat, Syakur langsung menumpahkan beban kesehatan Garut yang masih rapuh mulai dari tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI/AKB) hingga fenomena pernikahan dini.
Dengan nada serius, Syakur mengaitkan persoalan kesehatan dengan pendidikan masyarakat Garut yang rata-rata hanya 8,95 tahun. Artinya, banyak yang bahkan belum tuntas SMP, tapi sudah diminta melahirkan generasi sehat. “Kami benar-benar butuh STIKes untuk bersama kami membangun Garut,” ujarnya, seolah kampus kesehatan bisa sekaligus merangkap dinas kependudukan, dinas pendidikan, hingga puskesmas keliling.
Ketua lama STIKes, Engkus Kusnadi, berpamitan dengan kalimat klasik: “Keberhasilan saya adalah keberhasilan kita semua.” Setelah tiga periode menjabat, Engkus tampak lega bisa menyerahkan tongkat estafet atau lebih tepatnya beban administrasi kepada pengganti.
Sementara itu, Ketua baru Iwan Wahyudi menerima amanah dengan penuh hormat dan kalimat normatif khas pejabat baru: “Tugas ini tidak ringan, tapi dengan ridho Allah dan semangat kebersamaan, insyaAllah bisa.” Ia bahkan sudah menyiapkan lima langkah strategis: peningkatan mutu akademik, penelitian, pengabdian, tata kelola, serta penguatan nilai religius. Daftar yang terdengar lebih cocok sebagai proposal akreditasi ketimbang strategi menyelamatkan nyawa ibu dan bayi di pedesaan Garut.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”