LOCUSONLINE, GARUT – Kesejahteraan petani kopi di Desa Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menunjukkan peningkatan signifikan. Petani yang tergabung dalam Program Desa Sejahtera Astra Cikajang kini mencatat pendapatan rata-rata Rp3,7 juta hingga Rp4,5 juta per bulan, naik tajam dari sebelumnya sekitar Rp1,3 juta per bulan.
Melansir berita Antara. Presiden Direktur Astra International Tbk, Djony Bunarto Tjondro, menyatakan bahwa penguatan ekosistem kopi Garut menjadi bagian dari komitmen Astra dalam mendorong kemandirian ekonomi desa. Program ini difokuskan pada peningkatan kapasitas petani serta perbaikan kualitas dan nilai tambah produk kopi.
“Penguatan ekosistem kopi Garut merupakan bagian dari upaya Astra memperkuat ekonomi desa melalui peningkatan kapasitas dan kualitas produksi,” ujar Djony dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Baca Juga : Desa Sukajaya Kebut Salurkan 499 KPM, yang Meninggal Dialihkan, yang Mampu Silakan Mundur
Kenaikan pendapatan tersebut turut ditopang oleh terbentuknya koperasi mandiri sebagai kelembagaan ekonomi desa. Koperasi ini berperan penting dalam menjaga keberlanjutan usaha kopi, memperkuat posisi tawar petani, serta mengelola pemasaran dan distribusi produk.
Tak hanya berdampak di tingkat lokal, kopi arabika dari Desa Sejahtera Astra Cikajang juga menembus pasar global. Produk kopi Garut telah diekspor ke Eropa, Dubai, Mesir, dan Singapura, serta melakukan pengiriman terbaru ke Thailand, memperluas jangkauan pasar dan memperkuat peran kopi lokal dalam rantai nilai internasional.
Sejak 2017, Astra secara konsisten memberikan pendampingan kepada petani kopi Cikajang. Pendampingan tersebut meliputi pelatihan peningkatan kapasitas petani, penyediaan fasilitas pascapanen seperti solar dryer, hingga pengolahan hasil kopi dari buah kopi menjadi green beans dan roasted beans.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”









