Salah satu jalur Flyover Nurtanio akhirnya dibuka setelah melewati fase pembangunan yang sempat “misterius” dan penuh keluhan masyarakat. Pembukaan ini menjadi titik terang untuk mengurai kemacetan kronis di pusat Kota Bandung.
[Locusonline.co, Bandung]] Pada Kamis, 19 Desember 2025, satu jalur Flyover Nurtanio resmi dibuka untuk umum. Pembukaan terbatas ini dilakukan untuk segera meredakan kemacetan parah yang telah lama melanda kawasan pertemuan Jalan Nurtanio (Garuda) dan Jalan Abdurahman Saleh di Bandung.
Pemerintah menargetkan proyek senilai Rp62 miliar ini dapat beroperasi penuh sebagai kado akhir tahun bagi warga Bandung, tepatnya pada 31 Desember 2025. Meski hanya satu jalur yang beroperasi dengan kecepatan dibatasi 20 km/jam, manfaatnya untuk kelancaran lalu lintas sudah mulai terasa.
Latar Belakang dan Misi Strategis Flyover Nurtanio
Flyover Nurtanio dibangun untuk mengatasi satu titik kemacetan kronis di Kota Bandung. Lokasinya di kawasan Andir merupakan pertemuan arus kendaraan dari empat arah (Cimahi, Andir, dan pusat Kota Bandung) dan dilintasi rel kereta api yang frekuensinya semakin tinggi.
Tujuan Pembangunan
- Mengurai Kemacetan Parah: Menghilangkan titik konflik dan tundaan akibat perlintasan sebidang dengan rel kereta.
- Mendukung Kereta Cepat: Meningkatkan kapasitas jalan untuk mendukung operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dan KA Feeder Padalarang-Bandung.
- Meningkatkan Keselamatan: Mengurangi potensi kecelakaan di perlintasan sebidang dan menambah kapasitas jalan dari empat menjadi enam lajur.
Perjalanan Proyek: Dari Keterlambatan hingga Kejar Target
Proyek yang dimulai pada Januari 2024 ini mengalami pasang surut. Berikut garis waktu dan tantangannya:Periode Status Progres Tantangan/Kondisi Awal 2024 Dimulai Target awal rampung November 2024 Juni 2025 Belum rampung Dikeluhkan sebagai “biang macet baru”; Wali Kota sebut “proyek misterius“ Awal Nov 2025 Mencapai 65% Pekerjaan fokus pada pengecoran dan penyelesaian struktur Pertengahan Sep 2025 Kontrak ulang ditandatangani Masa pelaksanaan 100 hari kerja dimulai 12 Des 2025 Mencapai 87.7% Ditinjau Menko AHY, dikebut untuk akhir tahun 19 Des 2025 Satu jalur dibuka Kecepatan dibatasi 20 km/jam; pekerjaan finishing berlanjut 31 Des 2025 Target operasi penuh Diharapkan menjadi kado akhir tahun untuk Bandung
Proyek sempat terhambat, salah satunya akibat kendala pembebasan lahan. Bahkan, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan sempat menyatakan akan meminta klarifikasi ke pemerintah pusat karena lamanya pengerjaan.
Kondisi Terkini dan Cara Melintas yang Aman
Sejak pagi 19 Desember 2025, kendaraan dari arah Jalan Nurtanio menuju Jalan Abdurahman Saleh sudah dapat menggunakan satu jalur flyover ini.
- Pembatasan Kecepatan: Laju kendaraan dibatasi maksimal 20 km/jam karena proyek belum sepenuhnya rampung.
- Rambu Sementara: Dipasang di sepanjang jalur untuk mengatur arus dan mengingatkan pengendara agar berhati-hati.
- Aktivitas Konstruksi: Pekerjaan penyelesaian, seperti pemasangan rambu permanen, pagar pembatas, dan pengamanan jalur, masih terus berlangsung di atas flyover.
Manfaat langsung sudah terlihat. Arus kendaraan dari Nurtanio menuju Abdurahman Saleh dilaporkan menjadi lebih mengalir, meskipun kepadatan masih terjadi di beberapa titik akses menuju flyover.
Target dan Harapan Ke Depan
Pemerintah pusat dan Pemkot Bandung sedang berupaya keras agar flyover dapat beroperasi penuh sesuai target.
- Target Akhir Tahun: Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan target penyelesaian pada 31 Desember 2025.
- Prioritas Penyelesaian: Wali Kota Farhan menyebut bahwa proyek lain yang progresnya di bawah 50% dihentikan sementara untuk Nataru, tetapi Flyover Nurtanio tetap dikebur karena tinggal tahap finishing.
- Harapan untuk Bandung: Keberadaan flyover diharapkan tidak hanya mengurai kemacetan, tetapi juga mempercepat waktu tempuh dan meningkatkan efisiensi layanan kereta api dengan mempersingkat headway (jarak antar kereta).
Catatan Penting bagi Pengendara
Pembukaan flyover ini adalah angin segar, tetapi pengendara harus tetap waspada. Patuhi batas kecepatan 20 km/jam dan perhatikan rambu sementara karena kondisi jalan belum sepenuhnya final. Selain itu, bersiaplah dengan kemungkinan penutupan sewaktu-waktu untuk keperluan penyelesaian pekerjaan akhir.
Dengan dibukanya Flyover Nurtanio, diharapkan kado akhir tahun ini dapat benar-benar meringankan beban kemacetan warga Bandung dan menjadi awal dari konektivitas yang lebih lancar di Kota Kembang.
Untuk memahami strategi pengembangan transportasi Bandung lebih luas, Anda dapat membaca artikel tentang integrasi moda transportasi di Bandung Raya. Informasi detail mengenai perkembangan dan dampak operasional Kereta Cepat Whoosh terhadap infrastruktur sekitarnya juga tersedia dalam laporan khusus Kementerian PUPR.













