LOCUSONLINE, BANDUNG BARAT – Sekjen PC FKPPI KBB “Pemkab Bandung Barat Anak Tirikan Petani”. Kegelisahan para petani di Kecamatan Cipatat karena tidak dapat menanam padi di lahan sawah mereka selama bertahun-tahun mendapatkan tanggapan serius dari Aep Safari, Sekretaris Jenderal PC FKPPI Kabupaten Bandung Barat. Selasa, 21 Mei 2024
Menurut Aep, kegelisahan petani tersebut sangat wajar karena pertanian adalah mata pencaharian mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Aep mengingatkan bahwa dahulu, saat masih menjadi bagian dari Kabupaten Bandung, petani di Desa Mandalawangi dapat melakukan panen padi hingga 3 kali dalam setahun. Namun, situasinya kini telah berubah drastis.
Hal yang menjadi pertanyaan adalah apakah pemerintah dapat fokus kembali pada penyediaan fasilitas irigasi yang dapat mengaliri lahan persawahan yang saat ini terbengkalai. Jika lahan petani tidak produktif, tidaklah normal untuk menjadikannya lahan pertanian. Mungkin solusinya adalah dengan mengubah Cipatat menjadi daerah industri yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat.
“Saat ini, daerah pertanian tidak dioptimalkan. Apakah kita ingin menghancurkannya? Jika masyarakat tidak memiliki daya beli dan pasokan pangan harus didatangkan dari luar dengan harga yang tidak terkendali, dampak sosialnya akan semakin tinggi,” ungkapnya dengan nada geram saat ditemui di Ruang kerjanya.
Aep lebih lanjut menduga bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung Barat tidak serius memberikan perhatian pada sektor pertanian. Menurutnya, jika kita berbicara tentang mata pencaharian yang menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Bandung Barat dengan keterbatasan lahan secara geografis, seharusnya hasil alam persawahan dioptimalkan.

Reporter dari Kabupaten Bandung Barat. Fokus pada isu-isu lokal dan berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat serta bermakna bagi masyarakat.