LOCUSONLINE, BANDUNG – MUI Waspadai Penyebaran Ajaran Sesat Melalui Medsos di Jabar: Media sosial di Jawa Barat disinyalir menjadi ladang subur penyebaran ajaran sesat, menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat. Kemudahan akses dan konten menarik di media sosial membuat masyarakat rentan terjebak dalam doktrin yang menyimpang.
Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar, mengungkapkan bahwa kelompok ajaran sesat memanfaatkan media sosial untuk menjaring pengikut secara masif dan tanpa kontrol.
“Banyak aliran sesat yang menggunakan media sosial dan menarik pengikutnya untuk langsung bergabung,” ujar Rafani.
MUI mencontohkan kasus pengajian Saeful Karim, seorang dosen UPI, dan Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al-Zaytun, yang memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan ajaran mereka.
“Dulu, sebelum ada media sosial, kita mengandalkan laporan masyarakat dan temuan. Tapi setelah medsos, mereka juga menggunakan media sosial, seperti Saeful Karim dan Al Zaytun,” jelas Rafani.
Rafani menekankan bahwa penyebaran ajaran sesat melalui media sosial umumnya terjadi di perkotaan. Sementara di pedesaan, penyebaran masih menggunakan metode tradisional.
“Di daerah pedesaan, penyebaran ajaran sesat masih jarang melalui media sosial, tapi mereka tetap mengajarkan,” jelasnya.
MUI berharap pemerintah aktif meningkatkan literasi media sosial agar masyarakat dapat terhindar dari ajaran yang menyimpang.
“Pengikut tertarik karena konten media sosial dan langsung bergabung tanpa mendalami lebih jauh,” tambah Rafani.
Baca Juga : Pemulihan Korban Perundungan di Garut Akan Dibantu Pemprov Jabar, Asesmen Psikologis Telah Dilakukan
Editor: Bhegin

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”