LOCUSONLINE, JAKARTA – Serangan Siber Menyertai Demonstrasi Mahasiswa: Aksi demonstrasi “Indonesia Gelap” yang digelar serentak di seluruh Indonesia pada 16-17 Februari 2025 diwarnai dengan serangan siber yang menyasar para mahasiswa. Rabu, 26 Februari 2025
Anas Robanni, Koordinator media Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan, mengalami peretasan akun WhatsApp-nya menjelang aksi. Akunnya tiba-tiba keluar tanpa diminta, dan ia kesulitan untuk masuk kembali. Anas juga tidak menerima kode verifikasi melalui SMS.
“Kode verifikasi (lewat pesan pendek atau SMS) enggak pernah saya terima,” kata Anas.
Anas menduga akun WhatsApp miliknya diretas, tetapi memilih untuk tidak melaporkan kejadian tersebut kepada Meta Platforms Inc., perusahaan yang menaungi aplikasi itu. Ia fokus mempersiapkan demonstrasi “Indonesia Gelap”.
Selain peretasan WhatsApp, sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) juga menerima pesan dari nomor tak dikenal menjelang aksi. Pesan tersebut menanyakan teknis aksi dan estimasi massa.
Koordinator Bidang Sosial Politik BEM Fakultas Hukum UI, Muhammad Bagir Shadr, mengungkapkan bahwa ada penyusup di grup Line aksi “Indonesia Gelap” mahasiswa UI. Penyusup tersebut mengaku mahasiswa Fakultas Hukum UI angkatan 2019, namun identitasnya tidak terkonfirmasi.
“Saya cek ke teman-teman, enggak ada nama itu di fakultas kami,” kata Bagir.
Serangan siber menyertai demonstrasi Mahasiswa menunjukkan adanya upaya untuk menghambat dan mengganggu jalannya aksi “Indonesia Gelap”. Namun, mahasiswa tetap melanjutkan aksi mereka dengan tuntutan untuk mencabut Perpres tentang Efisiensi Anggaran, menolak revisi UU Minerba, menolak revisi Peraturan Tata Tertib DPR, dan mengevaluasi program makan bergizi gratis.
