LOCUSONLINE, JAKARTA – Pemerintah menunjukkan sikap tegas dalam menghadapi maraknya aksi premanisme yang dinilai menghambat iklim usaha dan meresahkan masyarakat. Presiden Prabowo Subianto melalui Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi, menyampaikan bahwa segala bentuk tindakan premanisme akan ditindak tegas, terutama yang mengganggu stabilitas bisnis di Tanah Air.
“Yang menjadi fokus pemerintah adalah premanisme yang mengintervensi jalannya usaha dan menimbulkan beban tambahan bagi pelaku ekonomi,” ujar Hasan dalam diskusi publik bertema “Bagaimana Visi Kesehatan Era Prabowo?” di Jakarta Pusat, Sabtu (17/5).
Hasan mengingatkan bahwa jika aksi-aksi semacam itu terus dibiarkan, dampaknya bisa menggerus kepercayaan investor dan memperburuk iklim investasi nasional. Ia menekankan, pemberantasan dilakukan terhadap tindakan premanismenya, bukan terhadap organisasi masyarakat (ormas) secara umum.
“Ormas tidak bisa disamaratakan. Banyak organisasi sosial seperti NU, Muhammadiyah, dan IDI yang berkontribusi positif. Pemerintah tidak menyasar lembaganya, tapi aksi kriminal yang dilakukan oleh individu atau kelompok,” tegas Hasan.
Hasan juga mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah sedang mempersiapkan langkah strategis, termasuk pembentukan tim khusus untuk menanggulangi premanisme. Meski tidak instan, langkah tersebut diharapkan mampu mengubah pola perilaku para pelaku agar beralih ke kegiatan produktif.
“Premanisme tak bisa diberantas dalam semalam. Namun, mereka tetap warga bangsa yang perlu diberikan ruang untuk diarahkan menjadi lebih konstruktif,” ujarnya.
