[Locusonline.co] Proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci), yang diharapkan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia dan membuka gerbang pariwisata Jawa Barat, kini menghadapi ketidakpastian. Padahal, trase megaproyek ini sudah jelas dan akan membelah sembilan desa di Kabupaten Pangandaran.
Meski secara teori menjanjikan akses cepat ke kawasan selatan Jawa, pemerintah kesulitan menarik investor untuk mewujudkannya. Proyek yang diharapkan selesai pada 2029 ini bahkan dikabarkan tengah mangkrak karena gagal lelang dan sedang dikaji ulang .
Peta Trase dan Desa-Desa yang Tergerus
Tol sepanjang 206,65 kilometer ini dirancang sebagai konektor strategis antardua provinsi. Trasenya melintasi beberapa kota dan kabupaten besar: dari Bandung (Gedebage), melalui Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, lalu masuk ke Kabupaten Pangandaran, sebelum akhirnya berakhir di Cilacap, Jawa Tengah .
Di Kabupaten Pangandaran, dampak pembangunan akan sangat terkonsentrasi. Seluruhnya hanya melintasi satu kecamatan, yaitu Kecamatan Padaherang. Namun, di dalamnya, sebanyak sembilan desa akan terbelah oleh proyek ini .
Berikut adalah daftar sembilan desa yang dipastikan akan dilintasi trase Tol Getaci:
- Desa Pasirgeulis
- Desa Cibogo
- Desa Karangmulya
- Desa Kedungwuluh
- Desa Padaherang
- Desa Karangsari
- Desa Karangpawitan
- Desa Sindangwangi
- Desa Ciganjeng
Realita Proyek: Harapan Tertunda dan Pembebasan Lahan yang Mandek
Di balik rencana besar dan harapan yang menggunung, realita di lapangan menunjukkan proyek ini masih jauh dari pembangunan fisik.Aspek Status & Keterangan Status Proyek Mangkrak (tertunda). Proses tender telah dilaksanakan dua kali, namun tidak ada peminat atau investor yang tertarik . Tindakan Saat Ini Pemerintah sedang melakukan kajian ulang untuk mencari formula agar proyek menarik bagi investor . Pembebasan Lahan di Pangandaran Belum dimulai sama sekali. Proses saat ini baru sampai pada tahap pembebasan lahan di Kabupaten Garut . Pembayaran Ganti Rugi Di luar Pangandaran, seperti di Garut, proses pembayaran Uang Ganti Rugi (UGR) kepada warga masih berjalan. Baru-baru ini, dua desa di Garut menerima pembayaran senilai Rp 28 miliar . Target Operasional Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan tol dapat beroperasi pada 2029, tetapi target ini sulit tercapai mengingat kondisi saat ini .
Potensi Dampak dan Kesiapan yang Dipertanyakan
Proyek Tol Getaci diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Di satu sisi, tol ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh dari Bandung ke Pangandaran secara signifikan, yang selama ini ditempuh sejauh 260 km melalui jalan nasional berkelok . Akses yang lebih baik diprediksi akan mendongkrak sektor pariwisata Pangandaran yang merupakan andalan daerah .
Di sisi lain, wacana ini memunculkan kekhawatiran tersendiri. Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin, mengingatkan bahwa jika tol jadi dibangun, kondisi jalan raya di Pangandaran yang sempit dan berkelok-kelok harus segera diperbaiki. Tanpa pelebaran jalan, dikhawatirkan arus kendaraan besar dari tol justru akan membuat jalan lokal macet .
Harapan besar untuk kemajuan ekonomi dan pariwisata masih tertahan oleh ketidakpastian pendanaan dan komitmen investor. Sembilan desa di Pangandaran dan masyarakat yang lebih luas masih harus menunggu lebih lama untuk melihat “jembatan” penghubung Jawa Barat-Jawa Tengah ini benar-benar terwujud. (**)













