LOCUSONLINE, MOSKOW – Israel akhirnya mengizinkan pengiriman tepung ke Jalur Gaza setelah menahan lebih dari satu bulan. Kesepakatan ini melibatkan pengiriman tepung bagi 1,5 juta warga Gaza selama lima bulan melalui Program Pangan Dunia (WFP) di bawah naungan PBB. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara pribadi memberitahu pemerintahan Presiden AS Joe Biden bahwa pihaknya telah menyetujui pengiriman tersebut pada awal Januari.
Pengiriman tepung sebelumnya telah tiba di Pelabuhan Ashdod, Israel, namun Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menahan penyerahannya ke UNRWA, badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina. Tindakan ini didasarkan pada tuduhan bahwa 12 pekerja UNRWA terlibat dalam serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas ke Israel pada 7 Oktober.
Meskipun belum jelas apakah tepung tersebut akan didistribusikan kepada warga Gaza setelah berhasil masuk ke wilayah tersebut, langkah ini merupakan langkah positif dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduk Gaza.
Pada Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. Serangan tersebut menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 240 orang lainnya. Israel membalas dengan serangan habis-habisan dan memblokade penuh Gaza. Konflik tersebut telah menelan korban jiwa yang tinggi di Jalur Gaza.
Pada November 2023, Qatar memediasi perundingan antara Israel dan Hamas untuk pertukaran tahanan dengan sandera dan gencatan senjata, yang memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Meskipun gencatan senjata tersebut telah berakhir pada Desember 2023, lebih dari 100 orang masih diyakini disandera oleh Hamas di Gaza.
Laporan: Red
Sumber: The Times of Israel
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues