LOCUSONLINE.CO – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (KADISPORA) Kabupaten Garut, Ade Hendarsyah, secara resmi membuka Tournament Tenis Meja PTMSI Garut Cup tahun 2024 di GOR RAA Adiwijaya Ciateul Garut, pada Jumat (26/1/2024).
Ade menjelaskan bahwa turnamen ini merupakan bagian dari pembinaan atlet, terutama atlet tenis meja. Ia juga menekankan pentingnya melaksanakan turnamen secara rutin untuk mencapai pembinaan yang optimal.
“Sering melaksanakan even berarti pembinaannya sudah optimal. Dan saya yakin, even ini bukan yang pertama dan terakhir.” kata Ade dalam sambutannya.
Dan soal pelatihan wasit tenis meja yang baru-baru ini dilaksanakan oleh PTMSI Garut, Ade berharap agar ke depan PTMSI dapat menyelenggarakan pelatihan untuk pelatih tenis meja.
Sementara, Ketua PTMSI Garut Hasan Basri mengungkapkan bahwa, sejak pengurus PTMSI Garut dilantik pada bulan November 2023, telah dilakukan pembenahan organisasi bagi PTM yang tersebar di Kabupaten Garut. Selain itu, PTMSI juga telah melaksanakan pelatihan wasit tenis meja yang diikuti oleh 21 peserta.
“Tournament Tenis Meja PTMSI Garut Cup tahun 2024 merupakan kegiatan yang ke-3 yang dilaksanakan oleh PTMSI Garut,” kata Hasan Basri.
Hasan juga menambahkan, dalam upaya lebih optimal dalam membina para atlet tenis meja, PTMSI Garut berencana untuk membangun Gedung Olahraga (GOR) Tenis Meja beserta kantor sekretariat. Hasan Basri memohon doa dari para insan tenis meja agar rencana pembangunan tersebut berjalan lancar.
Ditempat yang sama, Ketua Panitia Tournament Tenis Meja PTMSI Garut Cup tahun 2024, dr. Trisna mengatakan bahwa, even ini diikuti oleh 576 peserta yang terbagi dalam 5 kategori, termasuk kategori usia 25 putra putri, kategori umum, kategori C, dan kategori kelas eksekutif.
“Alhamdulillah, semua insan tenis meja sangat antusias mengikuti even ini. Semoga kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi yang positif, terutama bagi sesama insan tenis meja di Garut,” harap dr. Trisna. (Beghin)
IKUTI BERITA LAINNYA DI CHANEL YOUTUBE LOCUSONLINE.CO YA!

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues