LOCUSONLINE, JAKARTA – Heri Hendrayana Harris, yang dikenal dengan nama pena Gol A Gong, telah membagikan pengalamannya tentang bagaimana kebiasaan membaca telah membawanya menjelajahi 20 negara secara gratis. Diskusi yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) secara daring pada hari Kamis menjadi platform bagi Gol A Gong untuk berbagi ceritanya. Kamis, 29/ 02/ 202
Gol A Gong memulai dengan mengisahkan pengalaman masa kecilnya saat jatuh dari pohon pada saat kelas 4 SD, yang mengakibatkan tangan kirinya harus diamputasi. Namun, momen tersebut menjadi titik balik dalam hidupnya, di mana ia mulai mengenal budaya membaca secara lebih mendalam. Meskipun menghadapi tantangan fisik, Gol A Gong tidak menyerah dan malah belajar untuk berdaya dengan buku.
Pengalaman membaca buku menjadi kebiasaan yang ditanamkan oleh ayahnya. Setiap hari, ia harus berolahraga dengan lari sambil memegang jok belakang vespa ayahnya, membaca buku, dan mendengarkan dongeng sebelum tidur. Kebiasaan ini membuatnya melupakan bahwa ia hanya memiliki satu tangan dan membantunya menjadi pribadi yang produktif.
Baca Juga: Mengonsumsi Apel Membantu Mencegah Penyakit Kronis, Kata Pakar Kesehatan Usus
Tak hanya itu, kebiasaan membaca juga membantu Gol A Gong untuk meraih kesuksesan dalam karirnya. Berkat keahliannya dalam membaca dan menulis, ia berhasil diterima di salah satu media nasional sebagai wartawan. Buku telah memberinya kekuatan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang tidak memandang fisiknya, tetapi selalu menilai kompetensinya.
Sebelum menjadi Duta Baca Nasional, Gol A Gong telah menjabat sebagai Instruktur Literasi Nasional dan Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pada tanggal 30 April 2021, ia diresmikan sebagai Duta Baca Indonesia hingga tahun 2025. Selama perjalanan kariernya, Gol A Gong telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Nugra Jasadarma Pustaloka pada tahun 2007, Anugerah Kebudayaan Indonesia dari Kemendikbudristek pada tahun 2015, dan Tokoh Literasi Nasional dari Badan Bahasa pada tahun 2016.
Selain itu, naskah film pertamanya yang berjudul “Balada Si Roy” telah tayang di layar lebar.
Editor: Red
Sumber: Diskusi daring Perpustakaan Nasional (Perpusnas)