“Siapa sih yang mau terbuka kalau mereka tertipu. Tapi menurut saya, salah sekali jika pihak-pihak yang dengan sengaja memanfaatkan caleg dibiarkan begitu saja. Saya berharap pihak-pihak yang ditipu untuk buka suara,” katanya.
Sumber menegaskan, sejumlah oknum yang terlibat itu banyak sekali. Tetapi yang sempat mencuat adalah salah satu oknum di lembaga pengawas Pemilu inisial ANS.
“Kemarin kan ramai di sejumlah pemberitaan, bahwa salah satu oknum berinisial ANS diisukan menerima sejumlah uang dan mengerahkan sejumlah orang untuk memenangkan salah satu pihak,” terang sumber.
Selain itu, jelas sumber, ada juga salah satu oknum caleg yang melakukan upaya-upaya licik agar mendapatkan suaranya setinggi mungkin, dengan memberikan imbalan kepada sejumlah oknum terkait.
“Kita tunggu beberapa waktu, pasti kasus-kasus seputar dugaan pelanggaran dan dugaan kecurangan Pileg akan mengemuka,” tandasnya.
Laporan Ke Polda Jabar
Sebelumnya, salah satu sumber lain yang menghubungi media ini melalui saluran Whats App nya mengatakan, ada salah satu keluarga caleg yang merasa ditipu oleh sejumlah oknum, sampai berencana membuat laporan ke Polda Jabar.
“Akang silahkan konfirmasi ke Polda Jabar, apakah benar ada pelaporan dari warga terkait dugaan penipuan sejumlah oknum Bawaslu,” kata sumber, 27 Februari 2024.
Bawaslu Membantah
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Garut, Ahmad Nurul Syahid saat ditemui di kantornya mengatakan, dirinya tidak mengetahui ada laporan ke Polda Jabar. Namun, apabila ada pihak yang melakukan pelaporan ke pihak lembaga penegak hukum tentu itu menjadi hak setiap warga negara.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues