LOCUSONLINE, JAKARTA – Menlu RI Sebut Banyak Kesamaan Visi Indonesia dan BRICS: Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyatakan bahwa banyak hal yang diperjuangkan oleh BRICS sejalan dengan apa yang diperjuangkan oleh Indonesia.
Sugiono menyatakan hal tersebut saat rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 2 Desember 2024, berdasarkan hasil dari pemahaman dirinya saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, akhir Oktober lalu.
“Kami melihat selama KTT berlangsung bahwa sebenarnya apa yang diperjuangkan di BRICS ini banyak yang sejalan dengan apa yang kita perjuangkan,” kata Sugiono.
Sugiono menyebut bahwa selain suatu sistem multilateral yang lebih inklusif, BRICS juga kerap menyuarakan isu yang kerap disuarakan oleh Indonesia di dunia internasional, misalnya menyangkut kemerdekaan Palestina.
“Sistem multilateral yang lebih inklusif, BRICS juga kerap menyuarakan isu yang kerap disuarakan oleh Indonesia di dunia internasional, misalnya menyangkut kemerdekaan Palestina,” sebut Sugiono.
Sugiono juga menilai bahwa BRICS merupakan media yang dapat dimanfaatkan Indonesia sebagai kendaraan tepat dalam membahas dan memajukan kepentingan bersama negara-negara berkembang.
“Ini juga merupakan suatu implementasi dari politik luar negeri kita yang independen dan aktif,” ucap Sugiono.
Mentri Luar Negri Sugiono pun menegaskan bahwa masuknya Indonesia ke BRICS tidak dapat diartikan sebagai berpihaknya Indonesia terhadap satu kekuatan atau blok tertentu.
“Namun lebih kepada menjadi bridge builder, menjadi pihak yang justru bisa menjadi penengah jika ada kepentingan-kepentingan yang saling bertolak belakang,” ujarnya.
Sugiono mengakui adanya masukan untuk meninjau kembali niat Indonesia menjadi anggota BRICS. Namun, dia menekankan bahwa Indonesia tetap pada posisi hendak bergabung BRICS sebab mempunyai kebebasan sebagai negara berdaulat untuk menentukan dengan siapa bekerjasama demi kepentingan nasional RI.
“Kita masih (akan bergabung). Belum, belum ada perubahan. Sekali lagi, kalau misalnya itu merupakan sesuatu yang sifatnya mengancam kepentingan nasional, kita bisa saja melihat kembali seperti apa,” kata Sugiono ditemui usai rapat.
Editor: Bhegin