Arief Rohman menuturkan bahwa sebagian besar lahan sawah di Kabupaten Blora berupa lahan sawah tadah hujan. Lahan sawah yang dialiri air irigasi sebagian besar berada di sepanjang sungai Bengawan Solo, sehingga bisa tanam sampai tiga kali. Rata-rata berada di wilayah Kecamatan Cepu, Kedungtuban, Kradenan, dan sebagian Randublatung.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan bahwa pantauan dari Kementerian Pertanian, luas tanam per bulan mulai November sampai dengan Desember ini meningkat cukup signifikan.
“Dari kunjungan kami beserta kami mendampingi Pak Menteri Agus adalah untuk kita memastikan bahwa lintas sektoral lintas kementerian semua sinergi semua satu suara satu, yakni mensukseskan swasembada pangan sebagaimana visi dan misi dari Presiden Prabowo Subianto,” ucap Sudaryono.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Komjen Pol (Purn) Drs. Agus Andrianto, mengatakan bahwa melihat warga Blora dalam urusan pangan memang agak sulit air. “Kalau musim hujan banjir kalau musim kemarau nggak ada air dan sehingga kontribusi dari mitra tentunya sangat penting,” terang Agus.
“Sejak saya jadi Wakapolri jadi saya sudah membangun ketahanan pangan. Oleh karena itu kami dengan teman-teman dari kepolisian saya juga Kapolri izin untuk melaksanakan kegiatan tanam padi mudah-mudahan nanti akan ada investor lain yang bisa mendukung terwujudnya ketahanan pangan,” terang Agus.
Untuk mendukung langkah Presiden Prabowo, lanjut Agus Andrianto, swasembada pangan juga akan dilakukan pada bagi warga binaan di lembaga pemasyarakatan untuk menjadi wahana bagi mereka untuk mengasah keterampilan mereka.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”












