“Nah yang punya laundry di depan jalan ke rumah manggilin emak (panggilan korban) untuk duduk istirahat. Sehabis itu, emak dijemputlah sama menantunya,” kata Rohaya, adik Yonih, dikutip dari Kompas.com.
Setibanya di rumah, Rohaya mengaku dibuat panik karena sang kakak terlihat lemah tak berdaya. Saat itu, Rohaya sempat mengajaknya berbicara, namun Yonih tak merespons dan kemudian pingsan.
“Sesampai di rumah langsung pingsan. Dia sempat mengucapkan ‘Allahu akbar’ dua kali, tapi setelah itu tidak merespons (pingsan),” kata Rohaya.
Keluarga kemudian membawa Yonih ke Rumah Sakit Permata, namun nyawanya tidak tertolong.
Menurut Rohaya, Yonih tidak memiliki riwayat penyakit serius dan selama ini sehat dan bekerja keras karena sedang menabung untuk beribadah umrah.
“Dia orangnya rajin, enggak mau diam. Saya sudah bilang enggak usah capek-capek, jualan sembako saja. Tapi dia tetap semangat cari tambahan, katanya buat umrah,” ungkapnya.
Jenazah Yonih dimakamkan pada Senin sekitar pukul 15.30 WIB. Pihak keluarga pun masih berduka atas kepergian Yonih.
Editor: Bhegin
