Mensos memaparkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, pemerintah menargetkan 500 Sekolah Rakyat dengan kapasitas masing-masing 1.000 siswa. Jika target ini tercapai, dalam satu generasi akan ada 500.000 lulusan yang siap berkontribusi bagi pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Indonesia Emas 2045 hanya bisa tercapai jika wong cilik bangkit. Maka, kita harus memastikan kaum dhuafa mendapatkan kesempatan yang sama dalam pendidikan,” tegasnya.
Program ini akan mulai berjalan pada 2025, dengan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Saat ini, sudah ada 40 Sekolah Rakyat yang siap beroperasi.
“Minggu depan, saya akan bertemu dengan Gubernur Jabar, Jateng, dan Jatim untuk memperluas jangkauan program ini,” tambah Saifullah.
Ketua Yayasan Bina Siswa Madani, M. Azizi Rois, mengapresiasi program ini dan menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
“Alhamdulillah, sejak 1994 kami sudah menjalankan program serupa. Hingga kini, sudah ada 28 angkatan yang berhasil menyelesaikan pendidikan di lembaga kami,” ungkapnya.
“Dengan sinergi antara pemerintah, yayasan pendidikan, dan masyarakat, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” tandasnya.
Pewarta: Kamil
Editor: Bhegin
