LOCUSONLINE, GARUT – Ratusan sopir dump truk yang tergabung dalam asosiasi sopir lokal mendatangi gedung DPRD Kabupaten Garut, Kamis (12/6/2025). Mereka menuntut pengurangan jam operasional mobil tronton pengangkut pasir dan normalisasi harga material yang dinilai makin mencekik.
Aksi massa berlangsung di halaman depan gedung dewan, dengan para sopir menyuarakan kekecewaan terhadap ketimpangan layanan distribusi pasir. Mereka menilai kendaraan besar jenis tronton terlalu mendominasi, sehingga sopir dump truk terpinggirkan.
“Selama ini kami seperti warga kelas dua. Kami bisa menunggu seharian penuh, bahkan dua hari, hanya untuk dapat muatan di lokasi tambang. Tronton jalan terus, kami dilayani belakangan,” teriak salah satu orator dalam aksi.
Baca Juga :
Polisi Cabuli Korban Pemerkosaan Bentuk Kegagalan Sistem Hukum
Aksi ini, kata mereka, bukan sekadar unjuk rasa biasa, melainkan bentuk perlawanan atas ketidakadilan sistem distribusi material tambang yang merugikan sopir kecil. Para pengemudi meminta DPRD bertindak sebagai fasilitator antara buruh sopir dan pengusaha tambang.
Devi, koordinator aksi, menegaskan bahwa tuntutan mereka tidak berlebihan. “Kami hanya ingin harga pasir kembali normal, dan jam kerja tronton dikurangi. Kalau itu dijalankan, distribusi akan lebih adil. Kami tidak minta lebih,” ujarnya kepada awak media.
Para sopir mendesak DPRD Garut untuk segera mengambil langkah konkret, bukan hanya menampung aspirasi tanpa tindak lanjut. Mereka mengancam akan menggelar aksi lebih besar jika tuntutan tidak segera ditanggapi. (Nuroni)
