LOCUSONLINE, SURABAYA — Dugaan pemerasan terhadap dua mahasiswa, KV (23) dan RA (23), mencuat usai keduanya diduga menjadi sasaran oknum anggota Polsek Tandes Surabaya dan seorang pria berpakaian bebas. Peristiwa tersebut terjadi usai keduanya pulang dari acara pernikahan di kawasan Krian, Sidoarjo, pada Kamis malam, 19 Juni 2025.
Menurut penuturan ayah KV, Djumadi, insiden bermula saat putrinya bersama temannya pulang menggunakan mobil dan sempat bersinggungan ringan dengan sepeda motor di kawasan exit Tol Tambak Sumur Pondok Candra, Sidoarjo. Setelah menyelesaikan situasi tersebut secara damai, keduanya berhenti tak jauh dari lokasi untuk memeriksa kondisi kendaraan.
Namun, tak lama berselang, datang dua pria berboncengan dengan motor — salah satunya mengenakan seragam polisi, sementara yang lain berpakaian preman. Keduanya langsung menghadang dan mendekati kendaraan korban secara agresif.
“Salah satu dari mereka menggebrak pintu kanan mobil, yang berseragam. Yang satu lagi di sisi kiri. Mereka paksa buka kaca sambil teriak-teriak minta KTP,” ujar Djumadi saat dihubungi, Selasa (24/6/2025).
RA yang berada di dalam mobil sempat mempertanyakan maksud kedatangan mereka, namun dijawab bahwa itu adalah bagian dari operasi gabungan TNI-Polri. Setelah memeriksa identitas KV dan RA, yang merupakan rekan kuliah, oknum tersebut menuding mereka melakukan pelanggaran tanpa dasar yang jelas. Saat itu, KV masih mengenakan kain batik karena baru saja menghadiri resepsi.
Situasi semakin mencekam ketika oknum polisi mengambil alih kemudi dan memaksa keduanya menuju arah Markas Polda Jatim di Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Namun, setibanya di kawasan tersebut, mereka tidak dibawa masuk ke kantor kepolisian, melainkan diajak berputar-putar di jalan tersebut.
