“Jangan semua yang tidur dibangunkan seperti maling,” sindir Rudianto, yang rupanya percaya bahwa sebagian besar rekening nganggur hanya sedang hibernasi demi masa depan yang lebih cerah.
Dalam klarifikasinya, PPATK meyakinkan publik bahwa uang nasabah tidak akan menguap ke dimensi lain meski dibekukan. “Nasabah tetap memiliki hak penuh. Hanya saja, kalau mau akses, silakan isi formulir, tunggu 5 hingga 20 hari kerja, lalu bersiaplah menjawab beberapa pertanyaan seperti dalam wawancara kerja,” jelas mereka dengan semangat pelayanan publik era 90-an.
Formulir keberatan bisa diajukan asal lengkap, jelas, tidak typo, dan jangan lupa bawa saksi bila perlu.
Nasir Djamil, juga dari Komisi III, ikut menegaskan bahwa negara tidak perlu terlalu semangat mengurus tabungan orang lain kecuali tabungan itu punya track record kriminal. “Siapa tahu uang di rekening itu dipakai untuk resepsi anak, atau kampanye 2029. Jangan main blokir kayak ngebanned akun game,” katanya dengan nada setengah berkelakar.
Nasir juga mengingatkan bahwa dalam sistem hukum normal, tidak bersalah sampai terbukti bersalah. Tapi tampaknya, dalam sistem rekening tidur, prinsipnya sudah diubah menjadi: tidur lebih dari 90 hari, siap-siap dicurigai.(Bhegin)
.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”