“APBN 2026: setengah triliun buat sekolah gratis? Enggak. Setengah kuadriliun buat bunga utang? Gas terus.”
LOCUSONLINE, JAKARTA – Tahun depan, rakyat Indonesia bisa bangga. Uang pajak yang mereka setor dengan penuh derita akan dipakai pemerintah bukan untuk sekolah gratis, bukan juga untuk rumah sakit rakyat, tapi untuk membayar bunga utang hampir Rp600 triliun.19/8
Angka itu nongol manis dalam RAPBN 2026. Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan wajah serius bilang, “Pembayaran bunga utang ini untuk menjaga kredibilitas negara.” Kredibilitas siapa? Ya jelas, kredibilitas negara di mata investor yang tiap bulan dapat setoran bunga lebih pasti daripada gaji PNS.
Rinciannya bikin makin ngelus dada: Rp538,7 triliun untuk bunga utang dalam negeri, Rp60,7 triliun untuk bunga luar negeri. Jadi, hampir Rp600 triliun itu cuma buat bayar “biaya sewa” utang, bukan cicilan pokok.
Baca Juga : Pidato Antikorupsi Prabowo: Antara Serakah-nomic dan Serakah-realita
Lebih lucu lagi, pemerintah mengklaim pertumbuhan bunga utang tahun depan “hanya” naik 8,6 persen. Seolah-olah kenaikan itu prestasi, padahal nominalnya sudah setara APBD gabungan puluhan provinsi.
Sementara itu, rakyat masih disuruh sabar antre bansos, biaya rumah sakit meroket, sekolah gratis sebatas slogan, dan lapangan kerja jadi bahan pidato. Ironisnya, APBN yang katanya “untuk kesejahteraan rakyat” malah berubah jadi tabungan raksasa untuk para rentenir legal.(Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”