“Festival Pacu Jalur 2025 dibuka meriah, bukan hanya oleh deru dayung di Sungai Kuantan, tapi juga oleh kehadiran Wapres Gibran yang lebih sibuk melambaikan tangan ke penonton ketimbang keringat mendayung.”
LOCUSONLINE, KUANTAN SINGINGI – Sungai Kuantan mendadak jadi catwalk politik. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bukan cuma hadir di Festival Pacu Jalur 2025, tapi juga ikut mendayung. Bedanya, kali ini bukan di arena debat, melainkan di atas perahu panjang yang jadi ikon Kuansing.20/8
Gibran membuka lomba dengan mengibarkan bendera hijau, lalu langsung loncat ke jalur perahu bersama istri, Selvi Ananda. Penonton pun heboh. “Mas Gibran… Mas Gibran,” teriak warga, seakan menyemangati idola sinetron ketimbang pejabat negara.
Baca Juga : Pidato Prabowo: Anak Sekolah Keracunan, Pengangguran Turun di Atas Kertas, IKN Jadi Anak Kos
Tak sendirian, rombongan pejabat juga merapat: Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Kebudayaan Fadli Zon (yang kali ini lebih sibuk tersenyum daripada bersyair), Gubernur Riau Abdul Wahid, hingga Kapolda Riau. Semua masuk frame, semua siap eksis.
Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata menyanjung gotong royong sebagai ruh Pacu Jalur. Katanya, ini sejalan dengan kebijakan nasional. Kalimat aman, seragam, dan cocok dipakai kapan saja entah di festival budaya atau rapat RT.
Pacu Jalur yang dulu dikenal sebagai lomba rakyat kini makin sah jadi magnet wisata. Bahkan tampil di Istana Merdeka saat HUT ke-80 RI. Bedanya, kalau di Kuantan penonton berdesakan di tepian, di Jakarta tinggal duduk manis di kursi empuk.
Intinya, festival ini memang ajang kebanggaan. Hanya saja, kadang sulit membedakan mana yang sedang dilombakan: perahu panjang di sungai, atau citra politik di mata publik.(Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”