“Sungai bukan tempat investasi properti. Ia tempat kehidupan mengalir. Jadi kalau ada yang masih bandel, bersiaplah air bisa tenang, tapi pemerintah tidak.”
LOCUSONLINE, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tampaknya sudah muak melihat sungai-sungai di tanah Pasundan berubah jadi kolam renang pribadi orang kaya. Ia bersumpah, tak akan segan menurunkan “alat berat keadilan” untuk meratakan bangunan mewah yang berdiri pongah di daerah aliran sungai (DAS).
“Kalau perlu kami bongkar paksa,” ujar Dedi dalam nada yang terdengar seperti ultimatum, Selasa (11/11/2025). Melansir berita bandungkompas.com.
Mantan Bupati Purwakarta itu menyebut, sungai seharusnya mengalirkan air dan berkah, bukan keuntungan dari rumah sewa atau restoran di pinggir aliran.
Dedi menegaskan, penataan ulang DAS bukan aksi kosmetik pemerintah, melainkan operasi penyelamatan ekosistem yang selama ini dicekik beton dan tembok pagar tinggi. “Normalisasi ini untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai pengairan, pengendali banjir, dan penjaga keseimbangan alam,” katanya.
Data yang dikantonginya membuat alis naik: banyak sungai kini disulap jadi kompleks perumahan elite dengan balkon menghadap aliran air kadang juga menghadap bencana. “Ada yang dijadikan rumah sewa. Tunggu waktunya, kami akan bongkar,” tegasnya.
Baca Juga : Garut Luncurkan “Rumah Harapan”: Pemerintah Bereskan Rutilahu Sekaligus Bakteri
Namun, Dedi tidak hanya menuding warga berduit. Ia juga menepuk pundak para pejabat yang selama ini terlalu sibuk menatap laporan, tapi tak sempat menatap sungai. “Kami lalai menjalankan fungsi menjaga DAS,” ujarnya jujur.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”














