“Tiga Kepala Daerah Kena Sanksi Kemendagri ‘Speedrun Pelanggaran Jabatan’ Edisi 2025“
LOCUSONLINE, GARUT – Belum satu tahun duduk manis di kursi kekuasaan, tiga kepala daerah sudah harus masuk kelas pembinaan Kemendagri. Mulai dari sanksi magang, teguran tertulis, sampai pemberhentian sementara. Indramayu, Prabumulih, dan Aceh Selatan tiga-tiganya kena strike karena keputusan-keputusan absurd yang bikin publik geleng-geleng.
1. Lucky Hakim (Bupati Indramayu)
Sanksi: Magang 3 bulan di Kemendagri
Pelanggaran: Liburan ke Jepang tanpa izin. Timing: pas musim mudik.
Lucky, yang sebelumnya dikenal sebagai artis flamboyan, mendadak viral bukan karena prestasi, tapi karena healing ke Jepang bareng keluarga.
Masalahnya:
- dilakukan saat seluruh kepala daerah diwanti-wanti tetap “siaga Lebaran”,
- dan yang paling fatal nggak minta izin ke Kemendagri.
Hasil akhirnya Lucky harus “magang” di Kemendagri sebuah hukuman yang lebih mirip ospek pejabat. Lucky akhirnya minta maaf sambil bilang dirinya dapat banyak ilmu baru.
Publik, “Ya semoga ilmunya bukan cara booking tiket ke Jepang lagi.”
2. Arlan (Wali Kota Prabumulih)
Sanksi: Teguran tertulis
Pelanggaran: Copot kepala sekolah karena anaknya kehujanan.
Drama dimulai gara-gara anaknya latihan drum band, hujan, dan mobil jemputannya nggak boleh masuk ke area sekolah, sehingga anaknya harus turun, kehujanan sedikit, dan Arlan langsung ‘rage mode’ dengan mencopot kepala sekolah SMPN 1 Prabumulih.
Mutasi dilakukan tanpa prosedur. Kemendagri langsung turun tangan dengan beri teguran tertulis Arlan pun minta maaf.
Publik cuma bisa bilang, “Kalau semua orang marah tiap anaknya kehujanan, kepala sekolah bisa ganti tiap hujan turun.”
3. Mirwan MS (Bupati Aceh Selatan)
Sanksi: Pemberhentian sementara 3 bulan
Pelanggaran: Pergi Umrah saat daerahnya banjir bandang & longsor

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”










