BisnisGarut

Dari “Ngeteh” ke “Ngopi” di Dubai: Kisah Petani Garut yang Gajinya “Nge-gas” Hingga 4,5 Juta

rakyatdemokrasi
×

Dari “Ngeteh” ke “Ngopi” di Dubai: Kisah Petani Garut yang Gajinya “Nge-gas” Hingga 4,5 Juta

Sebarkan artikel ini
Dari Ngeteh ke Ngopi di Dubai. Kisah Petani Garut yang Gajinya Nge gas Hingga 4,5 Juta locusonline featured image

Dari Rp1,3 Juta Melompat ke Rp4,5 Juta: Transformasi Ekonomi Petani Kopi Garut Berkat Pendampingan Astra

[Locusonline.co, CIKAJANG, GARUT] — Sebuah transformasi ekonomi nyata terjadi di perkebunan kopi Desa Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Berkat pendampingan intensif dalam program Desa Sejahtera Astra, puluhan petani kopi lokal mengalami lonjakan pendapatan yang signifikan. Dari rata-rata hanya Rp1,3 juta per bulan, penghasilan mereka kini meroket ke kisaran Rp3,7 juta hingga Rp4,5 juta per bulan.

Peningkatan hampir 350% ini bukan sekadar iming-iming, melainkan buah dari strategi pemberdayaan komprehensif yang dijalankan Astra International selama delapan tahun terakhir. Program yang dimulai sejak 2017 ini fokus pada peningkatan kapasitas dari hulu ke hilir.

tempat.co
Pemilijan Kopi Cikajang untuk Kualitas Terbaik

Strategi Holistik: Dari Kebun hingga Pasar Global

Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra International Tbk, menegaskan bahwa peningkatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa.

“Penguatan ekosistem kopi Garut merupakan bagian dari komitmen Astra untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa melalui peningkatan kapasitas dan kualitas produksi,” ujar Djony dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (14/12/2025).

Pendampingan yang diberikan bersifat holistik. Di level hulu, petani dibekali ilmu budidaya untuk meningkatkan kualitas buah. Astra juga menyediakan fasilitas pascapanen krusial, seperti solar dryer, untuk mengontrol proses pengeringan. Yang tak kalah penting, petani didampingi dalam pengolahan produk—dari buah kopi menjadi green bean hingga roasted beans—yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

Kelembagaan ekonomi desa juga diperkuat melalui pembentukan koperasi mandiri. Koperasi ini berfungsi sebagai wadah untuk mengonsolidasikan hasil panen, menegosiasikan harga yang lebih baik, dan menjamin keberlanjutan usaha.

Kopi Kelas Dunia dari Cikajang, Garut

Bukti Nyata: Kopi Garut Menembus Pasar Eropa dan Timur Tengah

Hasil dari pendampingan ini tidak hanya terlihat di dompet petani, tetapi juga di peta ekspor global. Kopi arabika kualitas premium dari Desa Sejahtera Astra Cikajang kini telah menemukan jalannya ke pasar internasional. Produk tersebut telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Jerman (Eropa), Uni Emirat Arab (Dubai), Mesir, Singapura, dan Thailand.

Ekspansi pasar ini adalah upaya strategis untuk memperluas jangkauan pemasaran dan memantapkan peran kopi lokal Garut dalam rantai nilai global yang kompetitif.

Dampak Berkelanjutan dan Selaras dengan SDGs

Djony menambahkan bahwa inti dari seluruh upaya ini adalah menciptakan nilai tambah yang langsung dirasakan masyarakat. “Upaya ini diharapkan memberi nilai tambah yang langsung dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

Pelatihan Petani Kopi Cikajang, Garut

Program Desa Sejahtera Astra dirancang untuk menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan, tidak hanya di Garut tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia. Model pemberdayaan ini sejalan dengan visi Astra “Sejahtera Bersama Bangsa” dan secara konkret mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia, khususnya dalam pengentasan kemiskinan (SDG 1), pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak (SDG 8), serta pengurangan ketimpangan (SDG 10).

Kisah sukses petani kopi Cikajang menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara korporasi dan komunitas lokal, dengan pendekatan yang tepat dan berkelanjutan, mampu menciptakan lompatan ekonomi yang berarti serta mengangkat produk lokal ke kancah dunia. (**)

Tinggalkan Balasan

banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow