LOCUSONLINE, JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merespons santai proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia bakal melebar dalam beberapa tahun ke depan. Menurut Bank Dunia, defisit APBN 2025 diprediksi menembus 2,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan berpotensi naik menjadi 2,9 persen pada 2027, mendekati batas psikologis 3 persen sesuai Undang-Undang Keuangan Negara.
Namun, prediksi itu tidak membuat Purbaya ikut tegang. Ia justru menegaskan bahwa APBN bukan bola kristal yang nasibnya ditentukan lembaga internasional.
“Ya, suka-suka dia (Bank Dunia). Prediksi boleh, enggak prediksi juga enggak apa-apa. Selama ini juga sering meleset. Jadi jangan terlalu percaya World Bank,” kata Purbaya dalam Konferensi Pers APBN Kita di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2025).
Purbaya menekankan bahwa kendali APBN sepenuhnya berada di tangan pemerintah Indonesia, bukan pasar global atau lembaga keuangan internasional. Menurutnya, melebar atau tidaknya defisit sangat bergantung pada kemampuan pemerintah mengatur belanja negara.
“APBN itu kita yang pegang. Defisit bisa melebar, bisa juga enggak. Semua tergantung bagaimana kita mengelola belanja,” ujarnya.
Baca Juga : KEK Jurus Pamungkas Ekonomi, Dua Kabupaten Ngegas, Garut Masih Jalan Ditempat
Selain belanja, ia menyoroti pentingnya penguatan pendapatan negara. Pemerintah, kata Purbaya, terus mengoptimalkan penerimaan dari berbagai sumber, mulai dari pajak, bea dan cukai, hingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Menurut Purbaya, proyeksi Bank Dunia menggunakan pendekatan ceteris paribus asumsi bahwa kondisi ekonomi tidak berubah dan tidak ada kebijakan baru.
“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”
