LOCUSONLINE.CO, GARUT – Legislator Pusat Imas Aan Ubudiah dan PC NU Kabupaten Tasikmalaya Selaras Mendorong Santri Migran Preneur Goes to Japan:
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Imas Aan Ubudiah merupakan salah satu politikus nasional yang berangkat dari daerah Pemilihan (Dapil) XI yang terdiri dari Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmlaya dan Kota Tasikmalaya periode 2024-2029.
Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini dipercaya duduk di Komisi VI yang membidangi BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Koperasi dan Perdagangan. Sebagai perwakilan rakyat, Teh Imas, sapaan srikandi PKB ini, giat melakukan kunjungan ke berbagai tempat di dapilnya.
Baru-baru ini, politikus berwajah rupawan ini menghadiri sosialisasi dan seleksi program Santri Migran Preneur Goes to Japan yang dilaksanakan PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Kabupaten Tasikmalaya.
“Alhamdulillah Senin kemarin, tanggal 3 Februari 2025 saya diberikan ijin oleh Allah Subhanahu Wata’ala untuk menghadiri kegiatan PCNU Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka melaksanakan kegiatan sosialisasi dan seleksi program Santri Migran Preuneur Santri Goes to Japan” ujar Imas Aan Ubudiah dengan suara lembut kepada wartawan, Selasa (04/02/2025).
Teh Imas, demikian sapaan akrab politikus asal Garut Selatan ini menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penguatan Ekosistem Ekonomi dan Pendidikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Tasikmalaya.
“Santri Migran Preneur Goes to Japan merupakan program yang lahir dari gagasan mulia. Program ini bertujuan memberikan solusi kepada santri yang telah lulus jenjang pendidikan umum di Pesantren dan bagi masyarakat yang belum melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,” katanya.
Teh Imas menegaskan, banyak negara mengakui bahwa Jepang memiliki budaya dan kedisiplinan yang cukup tinggi, sehingga ketika santri datang ke Jepang bisa mengambil manfaat tentang berbagai hal. “Saya yakin program ini akan memberikan banyak wawasan dan ilmu yang berharga,” kata Teh Imas.
Teh Imas juga menilai, upah di Jepang jauh lebih tinggi dari Indonesia, sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk belajar sekaligus bekerja di Jepang.
“Banyak warga masyarakat yang tertarik untuk bekerja di Jepang, karena mereka berharap bisa meningkatkan perekenomian dan kesejahteraan keluarganya. Maka, melalui program ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mewujudkan harapan warga, khususnya santri-santri yang ingin belajar ke luar negeri” katanya.
Teh Imas meyakini, program Santri Migran Preneur Goes to Japan akan memberikan banyak manfaat, sehingga ia sangat mendukung program tersebut.
“Seperti kata pepatah, ilmu itu wajib dikejar, karena dengan ilmu sesorang bisa mendapatkan pengetahuan yang luas dan manfaat yang banyak bagi kehidupan. Melalui program ini saya yakin santri atau masyarakat akan mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat,,” katanya. (asep ahmad)