BisnisInternasional

Chip Nvidia Ditolak! Strategi Baru China Bikin AS Kaget di Perang Teknologi

rakyatdemokrasi
×

Chip Nvidia Ditolak! Strategi Baru China Bikin AS Kaget di Perang Teknologi

Sebarkan artikel ini
Chip Nvidia Ditolak. Strategi Baru China Bikin AS Kaget di Perang Teknologi locusonline featured image

[Locusonline.co, Jakarta] — Dalam gelombang perang teknologi AS-China, terobosan mengejutkan datang dari Beijing. Menanggapi rencana pelonggaran ekspor chip AI canggih Nvidia H200 oleh pemerintahan Trump, regulator China justru membahas kebijakan untuk membatasi dan menyulitkan akses terhadap chip yang sama di dalam negeri. Keputusan ini bukan hanya soal penolakan produk, tetapi merupakan langkah strategis yang membalikkan skenario, dengan konsekuensi besar bagi kedua negara dan industri teknologi global.

Laporan dari Financial Times mengungkap, China sedang mempertimbangkan mekanisme persetujuan yang ketat, seperti mewajibkan perusahaan pembeli untuk membuktikan bahwa chip domestik tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka, sebelum dapat mengimpor chip Nvidia H200. Langkah ini adalah puncak dari strategi jangka panjang Beijing.

tempat.co

Motif Dibalik Penolakan: Kemandirian dan Retaliasi

Penolakan China terhadap chip Nvidia yang justru dibuka ekspornya oleh AS didorong oleh dua tujuan utama:

  1. Mempercepat Swasembada Teknologi: Pemerintah China secara agresif mendorong perusahaan dan institusi negaranya untuk beralih dari teknologi AS ke alternatif domestik. Huawei dan Cambricon adalah pionir dalam pengembangan chip AI buatan lokal. China bahkan memberikan insentif seperti subsidi listrik untuk pusat data yang menggunakan chip domestik dan meningkatkan pengawasan bea cukai atas impor chip asing.
  2. Membalas Dendam secara Strategis: Setelah bertahun-tahun berada di bawah tekanan larangan ekspor AS, langkah ini dipandang sebagai tindakan balasan (retaliation). China ingin menunjukkan bahwa negaranya tidak bisa dipaksa bergantung pada teknologi AS dan memiliki otonomi penuh dalam kebijakan teknologinya. Ini adalah upaya untuk “meratakan lapangan permainan” dalam persaingan geopolitik.

Dampak Langsung: Siapa yang Menang, Siapa yang Rugi?

Kebijakan penolakan ini menciptakan efek domino yang kompleks bagi berbagai pihak:

Pihak TerdampakDampak & KonsekuensiProyeksi Jangka Panjang
ChinaTekanan Ganda: Di satu sisi, mendorong inovasi chip domestik (Huawei dkk.). Di sisi lain, perusahaan AI besar (Alibaba, Tencent) terpaksa menggunakan chip yang dinilai kurang canggih, berpotensi memperlambat riset.Swasembada ditingkatkan, tapi mungkin terisolasi dari ekosistem global. Pangsa chip server AI lokal diproyeksi mendekati 40% pada 2025.
AS & NvidiaKerugian Bisnis & Dilema: Nvidia kehilangan peluang pemulihan pasar besar. AS kehilangan leverage dan pendapatan potensial dari “royalti” 25% yang diusulkan Trump.Nvidia fokus ke pasar lain. AS mungkin perketat kontrol ekspor lainnya atau genjot manufaktur dalam negeri lewat CHIPS Act.
Pasar GlobalFragmentasi Teknologi: Rantai pasok terpecah. Perusahaan cloud besar (Google, Amazon) kembangkan chip sendiri. Negara produsen chip (Taiwan, Korea Selatan) terjepit.Munculnya “dua dunia teknologi” dengan standar dan ekosistem yang terpisah: blok AS dan blok China.

Analisis: Kemenangan Pyrrhic dan Masa Depan yang Terfragmentasi

Keputusan China ini bisa dilihat sebagai kemenangan Pyrrhic (kemenangan yang merugikan diri sendiri). Di satu sisi, negara itu menegaskan kedaulatan teknologinya dan melindungi industri domestik. Namun, di sisi lain, langkah itu berisiko mengasingkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan teknologi terdepan untuk bersaing secara global, berpotensi memperlambat lompatan inovasi AI China dalam jangka pendek hingga menengah.

Bagi AS dan Nvidia, ini adalah pukulan terhadap strategi yang mungkin ingin mempertahankan pengaruh sekaligus mengambil keuntungan finansial. Respons AS selanjutnya akan sangat krusial, apakah akan memperdalam konfrontasi atau mencari jalan diplomatik baru.

Yang paling jelas, dunia sedang menyaksikan awal dari fragmentasi teknologi yang tak terelakkan. Perlombaan untuk mendominasi teknologi masa depan seperti AI dan komputasi kuantum kini tidak hanya tentang siapa yang bisa berinovasi lebih cepat, tetapi juga tentang siapa yang bisa membangun ekosistem mandiri yang paling tangguh. Insiden penolakan chip Nvidia ini bukan akhir dari cerita, melainkan babak pembuka dari era persaingan teknologi yang lebih terpolarisasi. (**)

Tinggalkan Balasan

banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow