LOCUSONLINE, GARUT – MAS Plus Al Mujammil Cisurupan melanjutkan rangkaian studi tour budaya dengan mengunjungi Kampung Pasir Sunda Wiwitan di Desa Cintakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan memperkaya wawasan budaya sekaligus menumbuhkan kecintaan siswa terhadap kearifan lokal melalui pembelajaran langsung di lingkungan masyarakat adat.
Dalam kunjungan tersebut, para siswa mendapatkan pengalaman praktik membuat Batik Tulis Pasiran, salah satu warisan budaya khas Kampung Pasir. Mereka dikenalkan pada alat dan bahan membatik, pembuatan pola, hingga teknik mencanting. Motif yang dipelajari seperti padi, bambu, dan burung merak merepresentasikan nilai kehidupan masyarakat Sunda yang dekat dengan alam, menjunjung kesederhanaan, keindahan, serta kebersamaan.
Kegiatan dibimbing oleh Lia Laeli Muniroh, S.Pd.I., yang menekankan pentingnya pembelajaran kontekstual berbasis budaya. Menurutnya, keterlibatan langsung membantu siswa memahami budaya tidak sebatas teori.
“Siswa merasakan nilai-nilai budaya yang selama ini hanya ditemui dalam buku,” ujarnya. Dilansir dari berita siaran-berita.com
Baca Juga : Garut Deklarasi Perang Lawan Korupsi, Semoga Bukan Cuma Foto Bareng KPK buat Feed Instagram Pemda
Kampung Pasir Sunda Wiwitan dikenal sebagai komunitas adat yang konsisten menjaga ajaran leluhur Sunda Wiwitan Madrais. Selain Batik Tulis Pasiran, masyarakat setempat melestarikan kesenian tradisional seperti Angklung Buncis dan musik kecapi, yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Nilai sosial seperti kudu beres roes, guyub, dan gotong royong tercermin dalam harmoni hidup warga, menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”









