LOCUSONLINE.CO – Pelaksana Tugas Bupati Karawang Aep Syaepuloh resmi menjadi Bupati Karawang setelah dilantik oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin.
Aep Syaepuloh yang awalnya Wakil Bupati Karawang sempat ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Bupati Karawang pada Sabtu (4/11), berdasarkan surat keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-3984 tahun 2023.
Kini Aep resmi menjadi Bupati Karawang, menggantikan Cellica Nurrachadiana yang melepas jabatannya karena mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrat.
Pada Senin ini, Aep Syaepuloh dilantik dan diambil sumpahnya bersama dengan Penjabat Wali Kota Banjar dan Penjabat Bupati Kuningan.
Usai dilantik, Aep menyatakan kesiapannya menjadi Bupati Karawang selama sekitar setahun ke depan.
Dengan jabatannya sebagai bupati, ia mengaku akan menuntaskan sejumlah pekerjaan yang tersisa. Di antaranya adalah peningkatan ekonomi melalui UMKM, penurunan stunting, penyelesaian pembangunan di sisa tahun anggaran 2023, pengisian jabatan yang kosong serta menyelesaikan visi-misi.
“Insya Allah di sisa periode ini akan kita maksimalkan sebaik mungkin. Arahan dari Pak Penjabat Gubernur juga akan segera kita tindaklanjuti,” katanya.
Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin, menyampaikan agar Bupati Karawang yang baru dilantik bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan amanah dalam memimpin.
Bey menyampaikan sejumlah arahan. Di antaranya menjaga netralitas ASN dalam Pemilu 2024, serta menjaga stabilitas dan keamanan Pemilu 2024.
Bey juga berpesan agar para kepala daerah yang dilantik perlu melakukan sejumlah langkah antisipasi agar masyarakat waspada.
“Harus sering terjun langsung ke lapangan. Temui masyarakat. Beri arahan dan sampaikan kewaspadaan, namun tetap tenang. Karena ada beberapa daerah di Jawa Barat yang memang rentan bencana alam seperti longsor,” tandasnya. (*)
FOLLOW IG LOCUSONLINE.CO YA!
JANGAN LUPA JUGA IKUTI CHANEL YOUTUBE KAMI YA!
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues
