LOCUSONLINE, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan bahwa harga beras premium mengalami kenaikan akibat berkurangnya stok produksi lokal. Namun, untuk jenis beras impor, harganya masih terjangkau. Pemerintah telah mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan beras dengan memasok beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) subsidi komersial Bulog yang memiliki kualitas yang tidak kalah dengan beras premium lokal. Selain itu, impor beras juga masih berlangsung dengan jumlah hampir 4 juta ton dan stok Bulog sebesar 1,4 juta ton.
[irp posts=”456″ ]
Meskipun pasokan beras terjamin, namun stok beras premium lokal terbatas sehingga harganya melambung tinggi. Beberapa toko ritel modern bahkan enggan menyediakan beras premium ini karena harganya yang terlampau mahal.
Menteri Zulkifli juga memberikan saran kepada masyarakat agar beralih dari beras premium produksi lokal ke beras Bulog yang diimpor dari Vietnam dan Pakistan. Harga beras Bulog tidak mengalami kenaikan karena dijamin oleh pemerintah. Harga SPHP untuk pulau Jawa-Bali-Sumatra adalah Rp 10.900 per kilogram.
[irp posts=”579″ ]
Perubahan iklim El Nino juga turut berdampak pada produksi beras di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Masa tanam yang mundur menyebabkan panen juga terjadi lebih lambat. Hal ini menyebabkan produksi beras lokal menurun sementara permintaan tetap tinggi, sehingga harga beras naik.
Laporan: Red