LOCUSONLINE, GARUT – Di tengah gempita seremoni dan semangat idealisme kampus, pelantikan pengurus Perhimpunan Mahasiswa Kota Intan (Permata Intan) periode 2025–2026 digelar megah di Gedung Pendopo Kabupaten Garut, Sabtu (5/7/2025). Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, yang tak lupa mengulang mantra favorit para pejabat: “Pemuda adalah tulang punggung bangsa.”
Dalam sambutannya, Syakur memuji kehadiran mahasiswa yang katanya masih peduli pada tanah kelahiran, meski sebagian besar pemuda lainnya lebih akrab dengan TikTok ketimbang tata kelola desa. “Permata Intan ini wajah generasi terdidik,” ujarnya, sembari berharap agar wajah itu tidak hanya muncul saat pelantikan.
Namun di balik pujian, Syakur menyelipkan fakta yang tak seindah baliho: angka partisipasi pendidikan di Garut masih memprihatinkan. Hanya 60% siswa yang melanjutkan ke SMA, dan lebih sedikit lagi yang berlabuh ke bangku kuliah. Ironisnya, acara pelantikan organisasi mahasiswa berlangsung megah justru saat pendidikan tingkat dasar masih pontang-panting mencari perhatian.
“Pendidikan itu kunci pembangunan,” lanjut Syakur, yang entah disampaikan sebagai refleksi atau sekadar pengantar sebelum sesi foto bersama.
Baca Juga :
Mengajar Desa, Mendidik Bangsa—Dari Panti ke Panti, Demi Masa Depan yang Masih Abu-abu
Sementara itu, Ketua Umum Permata Intan 2025–2026, Suni Subagja, tampil penuh semangat. Ia menegaskan bahwa organisasi mereka bukan sekadar tempat kumpul-kumpul alumni sekolah menengah, tapi wadah strategis untuk menjawab tantangan sosial, lingkungan, dan nasionalisme yang semakin kabur arah.
