ArtikelHukumKorupsiMoralNasionalNewsSorot

Pasar Cinde: Dari Cagar Budaya Jadi Cagar Dosa, Eks Wali Kota Harnojoyo Resmi “Dibungkus”

bhegins
×

Pasar Cinde: Dari Cagar Budaya Jadi Cagar Dosa, Eks Wali Kota Harnojoyo Resmi “Dibungkus”

Sebarkan artikel ini
Eks walkot palembang
DOKUMENTASI KEJAKSAAN TINGGI SUMATERA SELATANWali Kota Palembang 2015-2023 Harnojoyo ditetapkan sebagai tersangka kelima kasus dugaan korupsi proyek revitalisasi bangunan cagar budaya Pasar Cinde, Palembang, Sumatera Selatan, seusai menjalani pemeriksaan di Gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, Palembang, Senin (7/7/2025) petang.

Pasar Cinde bukan sembarang pasar. Statusnya sebagai cagar budaya tak cukup menyelamatkannya dari godaan investasi bodong yang dibalut dalih pembangunan. Fasad bangunan boleh tersisa, tapi integritas birokrasi ambruk total. Dengan proyek yang dibungkus skema BGS (Bangun Guna Serah) pada 2016–2018, negara justru kecolongan: dari proses pengadaan abal-abal, hingga kontrak yang tak sesuai hukum.

Baca Juga :

Jalan Berlubang, Uang Mengalir: Dugaan Skandal Proyek Aspal, Kapolres Nyaris Jadi Tersangka

Harnojoyo hanya satu dari lima tersangka. Sebelumnya, nama besar Alex Noerdin kembali mencuat sebagai tersangka setelah rekam jejaknya dalam proyek Masjid Raya Sriwijaya dan kasus gas bumi menyematkan vonis 9 tahun penjara.

tempat.co

Sisa tiga tersangka lain juga tak kalah gemilang: dari Ketua Panitia Pengadaan BGS, Direktur hingga Kepala Cabang PT Magna Beatum. Salah satunya bahkan tengah “wisata lama” di luar negeri dan enggan pulang. Salah satu modus busuk yang terkuak adalah upaya obstruction of justice — termasuk mencari “pemeran pengganti” yang siap “masuk kandang” dengan tarif Rp17 miliar.

Dari hasil hitung kasar kejaksaan, kerugian negara dalam skandal ini hampir menembus angka Rp1 triliun. Rinciannya: Rp892 miliar untuk kerusakan fisik bangunan cagar budaya, Rp43,6 miliar dari dana masyarakat pembeli kios, serta kehilangan potensi pendapatan daerah dari BPHTB sekitar Rp1,2 miliar.

Namun jaksa mengingatkan: ini baru permulaan. Audit BPKP masih berjalan. Jika proses penyidikan terus membuka lapisan kecurangan lainnya, angka tersebut bukan tidak mungkin menembus level absurd dalam catatan kerugian publik.

Tinggalkan Balasan

banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow