Tentu saja, di tengah badai digital ini, publik menanti dan menanti pernyataan resmi dari Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat. Namun hingga berita ini diturunkan, yang terdengar hanya hening… atau mungkin bunyi notifikasi dari sistem yang seharusnya sudah kedaluwarsa sejak pembaruan terakhir diabaikan.
Sementara itu, warga Jabar hanya bisa berharap: semoga data mereka tidak sedang dipakai membuka akun pinjol, mendaftar jadi peserta fiktif, atau lebih buruk lagi, jadi bahan jualan musiman di pasar gelap digital. (Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”