LOCUSONLINE, GARUT – Memasuki fase krusial dievaluasi atau diperpanjang masa percobaannya, setelah berjalan sekitar satu semester, sebanyak 22 desa persiapan hasil pemekaran di Kabupaten Garut akan menjalani evaluasi dan verifikasi kelayakan untuk menentukan apakah layak naik status menjadi desa definitif atau masih harus bertahan sebagai “desa magang”.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Garut, Erwin Rianto Nugraha, menyebut tahapan ini sebagai penentu arah masa depan desa persiapan. Seluruh desa tersebut tersebar di 16 kecamatan dan telah menyampaikan laporan semesteran sesuai ketentuan.
“Setelah enam bulan berjalan, desa persiapan wajib dievaluasi. Dari situ akan diputuskan apakah sudah layak menjadi desa definitif atau harus melanjutkan masa persiapan,” ujar Erwin usai rapat kerja dengan Komisi I DPRD Kabupaten Garut, Selasa (16/12/2025).
Erwin menjelaskan, evaluasi ini merupakan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2017 tentang Penataan Desa. Regulasi tersebut mewajibkan pemerintah daerah melakukan monitoring berkala agar pemekaran desa tidak hanya rapi di atas kertas, tetapi juga siap secara teknis, administratif, dan kewilayahan.
Baca Juga : Siswa MAS Plus Al Mujammil Belajar Batik Tulis Pasiran di Kampung Adat Sunda Wiwitan Garut
Proses evaluasi akan dilakukan melalui verifikasi lapangan oleh tim evaluasi kabupaten yang diketuai Asisten Daerah (Asda) I Kabupaten Garut. Tim ini melibatkan DPMD, unsur akademisi, serta perangkat daerah lintas sektor.
“Laporan dari para penjabat kepala desa persiapan akan dicek langsung di lapangan. Hasil verifikasi itulah yang menjadi dasar rekomendasi kepada Bupati Garut terkait kelayakan masing-masing desa,” katanya.
“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”
