LOCUSONLINE, BANDUNG – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memaparkan analisis tentang bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Bencana ini menyebabkan delapan bangunan mengalami kerusakan. Jumaat, 1/ 3/ 2024
Baca Juga: Baru Enam Bulan Jalan Militer Aspalnya Sudah Mengelupas dan Berlubang
Menurut Plt Kepala Badan Geologi, M Wafid, lokasi bencana terletak di wilayah perbukitan dengan kontur bergelombang dan tingkat kemiringan yang curam, dengan ketinggian mencapai 990 meter di atas permukaan laut (mdpl). Daerah tersebut terdiri dari Formasi Cimandiri (Tmc) yang terdiri dari batu lempung, batu lanau, batu pasir, serta endapan lahar yang terdiri dari tuf, breksi andesit, dan breksi tuf.
Berdasarkan peta prakiraan bencana pergerakan tanah yang dirilis Badan Geologi, Kecamatan Rongga termasuk dalam zona yang berpotensi mengalami gerakan tanah menengah hingga tinggi. Gerakan tanah dapat terjadi saat hujan lebat dengan intensitas tinggi.
M Wafid menjelaskan bahwa faktor penyebab bencana pergerakan tanah antara lain adalah lereng yang curam, kondisi tanah yang labil, dan curah hujan tinggi di sekitar lokasi bencana. Bidang lemah yang menjadi penyebab adalah kontak antara tanah pelapukan dengan batuan yang lebih kedap dan berfungsi sebagai bidang gelincir.
Badan Geologi memberikan rekomendasi untuk mengantisipasi potensi longsoran susulan karena curah hujan yang masih tinggi di daerah tersebut. Warga, aparat, dan tim evakuasi diharapkan dapat mengantisipasi potensi longsoran susulan dan aliran bahan rombakan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor.
BPBD Jawa Barat mencatat bahwa sebanyak 34 rumah terancam mengalami kerusakan akibat bencana pergeseran tanah ini. Delapan rumah telah mengalami kerusakan, termasuk rumah warga, fasilitas umum, dan sekolah dasar di kecamatan tersebut. BPBD Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Bandung Barat untuk melakukan penilaian terhadap bangunan yang rusak.
Pewarta: Kamil
Editor: Red
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues